Error Checking Method Pada Jaringan Komputer
Berikut adalah jenis-jenis Metode Error Checking :
1. Parity
Check
Pada metode parity check, untuk mendeteksi
error yaitu dengan menambahkan sebuah parity bit pada setiap paket data,
sehinggan dapat dideteksi satu paket data tersebut valid atau tidak. Metode parity
bit ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Even
parity
Metode
ini biasa digunakan dalam transmisi data secara asynchronous.
b. Odd
parity
Metode
ini biasa digunakan dalam transmisi data secara synchronous.
Kelebihan metode parity check :
1. Sederhana dalam analisis dan
penggunaan pada sistem
2. Mudah direalisasikan dalam bentuk hardware
Kekurangan metode parity check :
1. kurang handal dalam mengatasi
deteksi dan perbaikan error
2. kemungkinan kesalahan yang terjadi
besar
Hanya dapat mendeteksi error dalam
jumlah bit terbatas antara 1:3 bit errors
2. Checksum
Cara Kerja : menjumlahkan
(ones complement) semua data yang ditransmisikan dan mengirim hasil penjumlahan
ke penerima. Hasil penjumlahan disebut checksum, penerima harus menjumlahkan
data yang diterima juga menggunakan ones complement, yang nantinya akan
dicocokkan dengan checksum. Jika hasilnya tidak sama, maka terjadi error pada
data.
Kelebihan dari metode Checksum:
1. Mudah diimplemantasikan
dalam software
2. Memiliki kehadalan sistem
yang cukup tinggi, yaitu sekitar 90%.
Kekurangan
dari metode Checksum:
1. Kehandalan sistem deteksi
error yang masih lemah (walaupun lebih handal dibanding parity check) karena
tidak dapat mendeteksi unit data (bytes/words) yang urutannya berantakan, tidak
dapat mendeteksi unit data mana yang mengalami kesalahan.
3. CRC
(Cyclic Redundancy Check)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah metode yang umum
digunakan untuk mendeteksi error. CRC beroperasi pada sebuah frame/block.
Setiap block berukuran m bit yang akan dikirim akan dihitung CRC checksumnya
(berukuran r bit), kemudian dikirim bersama2 dengan frame (dengan ukuran m+r
bit). Pada sisi penerima, penerima akan menghitung CRC checksum pada frame yang
diterima, dan dibandingkan dengan checksum yang diterima, jika berbeda, berarti
frame rusak.
Kelebihan dari metode CRC:
1.
Dapat
digunakan dalam pengiriman data berkecepatan tinggi (16-32 bit).
2.
Memiliki
kehadalan sistem yang sangat tinggi, yaitu sekitar 99%.
3.
Mampu
mendeteksi bit error dalam jumlah banyak (burst error) dengan panjang yang
kurang dari jumlah redundansi bitnya.
Kekurangan dari metode CRC:
1.
Realisasi
rangkaian/hardware dan software yang paling sulit dibanding parity check dan
checksum.
2.
Analisis
dan perhitungan dalam perancangan yang cukup sulit.
4. Hamming
Code
Metode hamming
code merupakan salah
satu metode yang paling
sederhana. Metode ini menggunakan operasi
logika XOR (Exclusive-OR) dalam proses pendeteksian error maupun pengkoreksian error. Input dan output
dari metode ini berupa
bilangan biner. Hamming code
merupakan salah satu
jenis linier error
correcting code yang sederhana
dan banyak dipergunakan
pada peralatan elektronik (Satra,
2007).
Metode hamming
code bekerja dengan
menyisipkan beberapa buah check
bit ke data.
Jumlah check bit
yang disisipkan tergantung pada
panjang data. Rumus
untuk menghitung jumlah check
bit yang akan disisipkan ke dalam data.
Data 2^n bit, c = (n+1) bit, dimana c
adalah jumlah check bit yang disisipkan.
Kekurangan
dan Kelebihan Hamming Code
1.
Kelebihan yang didapatkan dengan
menggunakan metode ini adalah cara kerjanya yang cukup sederhana
dan tidak membutuhkan
alokasi memori yang banyak. Selain itu dengan digunakannya konsep
error correcting code
pada metode ini
maka jika ditemukan error saat pendeteksian, data tidak
perlu ditransmisikan ulang tetapi
langsung dikoreksi di
simpul tujuan.
2. Sedangkan
kekurangan dari metode Hamming Code adalah tidak dapat mendeteksi bila terjadi
dua buah kesalahan sekaligus.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon